Waktu kecil dulu, saya sempet kesal dengan nama pemberian ortu saya. Menurut saya, nama saya jelek sekali. Tidak seperti nama-nama pada umumnya. Dengan mudahnya orang lain akan memanggil dengan apa yang mereka mau yang penting ada unsur P dan I. asli nick name saya Pipi, tapi banyak yang memanggil saya Pipit, pipin, pipet, pipul, Epi, Pia ada juga yang sengaja memanggil dengan nama Tipi dan Pilus (seperti makanan). Lama kelamaan, akhirnya panggilan saya yang banyak itu pun hilang tertelan bumi. Yang tetinggal hanya pipi untuk pangilan rumah dan Sofie untuk panggilan resmi dan nama panggung..halah.. hahaha…
Kembali lagi ke soal nama, yang menurut saya lain di banding saudara-saudara saya. Lha wong orang jawa kok ngga ada jawa-jawa nya. Saya sampai bertanya kenapa sih nama saya bukan : dewi atau sari. Menurut saya kedua nama itu indah dan cantik sekali. Waktu saya membaca majalah Bobo, saya terpesona pada peri baik hati si Juwita musuh si Sirik dan ingin ganti nama menjadi “Juwita”. Beberapa kali, ketika berkenalan misalnya di kolam renang, saya mengaku bernama Juwita.. hihihihi…
Hmm.. tapi kemudian saya bersyukur ketika melihat program acara lenong rumpie di RCTI awal tahun 90-an. Salah satu pemainnya Ade bimbi disitu berperan sebagai juwita, dan sering dipanggil “juwiiiiiii..”. Tahu sendirilah Ade Bimbi khan casingnya cowo bgt, berperawakan kurus, hitam legam dengan rambut kriting. Haduuuh… ilfil deh kalo saya punya nawa juwita… dan dipanggil cowo-cowo “Juwiiiiii…” hahahaha
Setelah dewasa, saya kian mengerti nama itu penting. Nama yang diberikan pasti memiliki arti yang baik. Nama juga harus cocok dengan orang yang menyandangnya. Jika tidak cocok, jangan heran kalau si anak jadi sakit-sakitan sehingga harus ganti nama dan mesti “selametan’” lagi. Selain itu, sengaja mapun tidak, nama juga mengandung harapan dan cita-cita orang tua terhadap anaknya. Selain itu, bagi yang percaya (termasuk saya tentunya) nama ternyata punya “sejarah” dan “peristiwa” tersendiri yang membawa pengaruh bagi penyandangnya di kehidupan serta pada nasib nya.
Kini saya amat bersyukur dan sangat berterimakasih pada ortu terutama bapak saya, karena telah memberi saya nama yang indah, tidak pasaran dan memiliki arti yang baik. Nama depan saya, sama dengan nama depan orang-orang beken alias seleb. Kalau waktu kecil, saya cuma tahu bintang film Sophia lorens, sekarang ini sudah lumayan banyak seleb dengan nama depan “Sophia”, dari Sophie Marceu, Sophia latjuba sampai Sophie Navita…yaa… itung-itung numpang beken deh.. hehehe…
Nama tengah saya lain lagi. Bapak saya mengambil dari salah satu nama ayat atau surat di kitab Suci Alqur’an yang artinya Petir. Beberapa orang India, banyak menggunakan nama ini sebagai nama mereka. What a beautiful combination name. Thanks bapak..!
Sekarang ini, jika ada yang mendengar nama saya, pasti mengernyitkan keningnya “orang mana sih?” hmmm… orang mana ngga pentinglah. Yang penting : ini lho saya!!
Kembali lagi ke soal nama, yang menurut saya lain di banding saudara-saudara saya. Lha wong orang jawa kok ngga ada jawa-jawa nya. Saya sampai bertanya kenapa sih nama saya bukan : dewi atau sari. Menurut saya kedua nama itu indah dan cantik sekali. Waktu saya membaca majalah Bobo, saya terpesona pada peri baik hati si Juwita musuh si Sirik dan ingin ganti nama menjadi “Juwita”. Beberapa kali, ketika berkenalan misalnya di kolam renang, saya mengaku bernama Juwita.. hihihihi…
Hmm.. tapi kemudian saya bersyukur ketika melihat program acara lenong rumpie di RCTI awal tahun 90-an. Salah satu pemainnya Ade bimbi disitu berperan sebagai juwita, dan sering dipanggil “juwiiiiiii..”. Tahu sendirilah Ade Bimbi khan casingnya cowo bgt, berperawakan kurus, hitam legam dengan rambut kriting. Haduuuh… ilfil deh kalo saya punya nawa juwita… dan dipanggil cowo-cowo “Juwiiiiii…” hahahaha
Setelah dewasa, saya kian mengerti nama itu penting. Nama yang diberikan pasti memiliki arti yang baik. Nama juga harus cocok dengan orang yang menyandangnya. Jika tidak cocok, jangan heran kalau si anak jadi sakit-sakitan sehingga harus ganti nama dan mesti “selametan’” lagi. Selain itu, sengaja mapun tidak, nama juga mengandung harapan dan cita-cita orang tua terhadap anaknya. Selain itu, bagi yang percaya (termasuk saya tentunya) nama ternyata punya “sejarah” dan “peristiwa” tersendiri yang membawa pengaruh bagi penyandangnya di kehidupan serta pada nasib nya.
Kini saya amat bersyukur dan sangat berterimakasih pada ortu terutama bapak saya, karena telah memberi saya nama yang indah, tidak pasaran dan memiliki arti yang baik. Nama depan saya, sama dengan nama depan orang-orang beken alias seleb. Kalau waktu kecil, saya cuma tahu bintang film Sophia lorens, sekarang ini sudah lumayan banyak seleb dengan nama depan “Sophia”, dari Sophie Marceu, Sophia latjuba sampai Sophie Navita…yaa… itung-itung numpang beken deh.. hehehe…
Nama tengah saya lain lagi. Bapak saya mengambil dari salah satu nama ayat atau surat di kitab Suci Alqur’an yang artinya Petir. Beberapa orang India, banyak menggunakan nama ini sebagai nama mereka. What a beautiful combination name. Thanks bapak..!
Sekarang ini, jika ada yang mendengar nama saya, pasti mengernyitkan keningnya “orang mana sih?” hmmm… orang mana ngga pentinglah. Yang penting : ini lho saya!!
No comments:
Post a Comment