Saturday, January 17, 2009

TULISAN DJ TENTANG SAYA


DJ (Dewi Joris) teman sekantor saya di DHL menulis sesuatu yang sangat nice tentang saya di jurnalnya. Duuh.. saya tersanjung banget… pagi-pagi dapat compliment. Atas Ijin-nya DJ, saya copy paste aja…


Thanks DJ.. mwaaaah..





Tulisan ini aku buat as I am inspired by Sofie and Oprah
Aku kenal Sofie sejak Sofie joined DHL tahun 2004 kalau nggak salah ya Sof? cmiiw. Waktu itu rambutnya masih pendek, waktu interview baru keluar dari RS karena DB hehehe...Sofie ini cantik, dan salah satu wanita dengan PD tinggi yang aku kenal huehehehe....karena udah bawaan dari orok aku tuh hobby mengamati (nurun ke Ruth bangettts) maka sering aku tuh diam-diam mengamati Sofie. Dari tahun ke tahun gaya dandan Sofie berubah. Masih inget banget waktu Sofie sering rambutnya disanggul dan aku paling benci liat dia sanggulan seperti itu dan as always aku langsung ngomong ke orangnya langsung mengenai hal ini. Udah sifatku dari orok klo ada yang nggak beres or nggak suka ngomong langsung. Puji Tuhan Sofie nggak pernah marah, malah ngakak tiap kali aku pasang tampang masam liat dia sanggulan kayak Bu Guru SD ku dulu, Ibu Poer! huehehehehe....


Sofie yang sekarang berubah jadi cantiikk....nggak percaya??? silahkan mampir ke http://saradhu.multiply.com/. Sofie juga sering encourage orang-orang terdekatnya untuk melakukan perubahan posifit. Yang kentara sekali salah satunya adalah perubahan Mutia, salah satu sahabat Sofie. Aku mengenal Mutia lebih dulu dari Sofie dan aku tau banget bagaimana Mutia dulu yang aku kenal, jauh beda dari sekarang....berkat pengaruh Sofie...dan sekarang ini mbak QQ. Aku amatin juga karena sering main sama Sofie jadi kena pengaruh juga...cuman parahnya mbak QQ kadarnya melebihi jadi super narsis versi akut wakakakakakaka.....tapi asliii mbak'e dirimu jadi tampak lebih muda loohh....sueerrr....wajah lebih cerah dan sumringah sejak demen ber-nasis ria, PD terangkat dan lebih optimis ya wekekekekekeke....
Disamping itu, sering aku mampir ke MP nya Sofie, baca-baca mengenai tulisannya. Satu ini emang hobby nulis. Saat aku baca bahwa salah satu faktor mengenai keberhasilan dalam hidupnya adalah dengan mencintai dirinya sendiri...keningku mengkerut. Waktu itu yang terlintas dalam pikiranku : "Iiiiihhhh......egois!!!"


As usual karena aku nggak setuju dengan Sofie, dan takut orangnya tersinggung klo aku ajak diskusi hal ini, aku curhat ke JJ...JJ hanya senyum...duh kok senyum doang, kasih tanggapan kek??!!! karena nggak puas diam-diam aku memulai pencarian jawaban ini sendiri.
Pas banget aku demen sama Oprah. Apapun kata orang mengenai Oprah terutama dari segi orang-orang Kristen yang fanatik aku singkirkan. Aku ambil sisi positif Oprah saja yang negatif nggak aku ikutin. Aku nggak suka segala sesuatu yang fanatik apalagi bila sudah berhubungan dengan iman, karena sifatnya sangat personal.


Salah satu sisi tayangan Oprah yang aku nilai positif dan tiap kali dia menampilkan sesi mengenai wanita dan kehidupannya. Aku sering nonton Oprah di Star World dini hari saat aku lagi ngerjain pesanan kue. Jadi puass...dini hari nonton sendiri, sepi...bener-bener diresapi. Dan dari sekian sesi yang aku lihat satu hal yang aku perhatikan dan menjadi note dari para wanita yang berhasil melampaui apa yahg mereka inginkan...semua...100% mengatakan hal yang sama yaitu : "I LOVE MYSELF....I'M IN LOVE WITH MYSELF!"


Jadi inget sama Sofie...hehehehe.....lalu diskusi dengan sahabatku yang aktif dalam penginjilan dan pelayanan dan otw to become pendeta full, Binuko. Kenapa Binuko? Karena sebelumnya aku pernah denger kotbah Binuko mengenai Narsisme - dengan latar belakang cerita tokoh Narcisus. Diskusi sana sini sampai pada keputusan mencintai diri sendiri itu boleh dan sah saja bahkan HARUS, asalkan tidak melebihi kasih kita kepada Tuhan, itu yang terutama. Kasih kita kepada Tuhan tentunya kemudian nyambung kemana-mana ya...termasuk kepada sesama dan orang-orang terdekat kita.


Kemudian aku melihat pada diriku sendiri. What about me??? Ternyata setelah aku renungkan...I'm not in love with myself yet...and I don't love myself 100%. Disaat aku tidak bisa mencintai diri sendiri secara penuh tentunya aku pun akan berkurang energi untuk mencintai Tuhan dan sesama. Mengapa bisa begitu?? Kalau semua too much, energi sudah habis terkuras...bagaimana bisa meluangkan waktu sejenak untuk berdiam diri, bermeditasi (saat teduh) dengan baik saat kondisi energi terkuras??? padahal meditasi ini sangaatttt penting. Semua wanita, agama dan kepercayaan apapun dalam Oprah Show menyampaikan bahwa kunci keberhasilan mereka salah satunya adalah dengan Having Quiet Time Every Day! Saat berdiam tenang sejenak, konsentrasi kita bisa lebih terpusat, lebih bisa mengucap syukur dan merencanakan segala sesuatu dengan lebih baik. Energi positif akan terus mengalir....dan inilah yang kurang dari ku selama ini!!! Everything mostly always rush and rush and rush....jadi kurang focus dan nggak maksimal.


One of my resolution in 2009....Loving myself more to be able to love my mighty God and others more. Sofie & Oprah, you both have been inspiring me so far....thank you


Wednesday, October 15, 2008

OBSESI CHICHA



Jaman saya kecil dulu, ada satu bintang cilik yang menjadi idola saya yaitu Chicha Koeswoyo. Aduuuuh…cantiknyaa. Saya begitu terobsesi menjadi seperti dia. Paling tidak, kalau ngga bisa mirip wajah, saya bisa punya rambut sepanjang dia… hehehe..

Mama saya yang sangat mengerti kegemaran saya itu, dengan senang hati membelikan saya kaset album lagu-lagu Chicha, serta beberapa kali menemani saya menonton film yang dibintangi oleh Chicha. Waktu itu kami masih tinggal di Bantul dan kami menonton di Bioskop Shopping dekat Malioboro. Duuh… mama ternyata sejak dulu memang baik dan senantiasa menuruti kemauan saya.

Saking ngefans nya saya sama Chicha, saya sempat minta dipanggil ‘Chicha’ oleh teman-teman main saya yang tentu saja menuai protes sepupu-sepupu saya yang usianya di atas saya. Dengan galak mereka bilang gini “jenengmu ki rak Pipi, mbok ojo ganti-ganti tho…” hihihihi… iiih.. saya tuh kok kecil-kecil ngga pernah puas sama nama sendiri ya? Ck..ck.. dasar..!!!

Selain mengikuti gaya Chicha dalam menyanyi, saya juga mensontek pose Chicha di Iklan Batu baterai ABC.. yaitu mengacungkan jempolnya..hahaha… hmmm… foto-foto saya yang dulu kemana ya? Perpindahan dari Bantul ke Jakarta membuat sebagian besar foto album hilang entah kemana.. hiks..

Properti Chicha yang saya miliki waktu kecil adalah :

Tas selempang kecil (seperti dompet)
Topi bundar
Baju setali warna merah dan putih dengan aksen kerut di dada
Daster untuk tidur
Celengan Babi

Lumayan banyak juga untuk ukuran jaman dulu dan untuk ukuran anak Bantul..hehehe.. Waktu pindah ke Jakarta dulu, Bapak membujuk saya dengan iming-iming begini: “Kalau pindah ke Jakarta, nanti bisa ketemu Chicha lho..” Faktanya hingga hari ini, saya belum pernah sekalipun bertemu Chicha.

Sunday, October 5, 2008

UNTUK SEBUAH NAMA






Waktu kecil dulu, saya sempet kesal dengan nama pemberian ortu saya. Menurut saya, nama saya jelek sekali. Tidak seperti nama-nama pada umumnya. Dengan mudahnya orang lain akan memanggil dengan apa yang mereka mau yang penting ada unsur P dan I. asli nick name saya Pipi, tapi banyak yang memanggil saya Pipit, pipin, pipet, pipul, Epi, Pia ada juga yang sengaja memanggil dengan nama Tipi dan Pilus (seperti makanan). Lama kelamaan, akhirnya panggilan saya yang banyak itu pun hilang tertelan bumi. Yang tetinggal hanya pipi untuk pangilan rumah dan Sofie untuk panggilan resmi dan nama panggung..halah.. hahaha…

Kembali lagi ke soal nama, yang menurut saya lain di banding saudara-saudara saya. Lha wong orang jawa kok ngga ada jawa-jawa nya. Saya sampai bertanya kenapa sih nama saya bukan : dewi atau sari. Menurut saya kedua nama itu indah dan cantik sekali. Waktu saya membaca majalah Bobo, saya terpesona pada peri baik hati si Juwita musuh si Sirik dan ingin ganti nama menjadi “Juwita”. Beberapa kali, ketika berkenalan misalnya di kolam renang, saya mengaku bernama Juwita.. hihihihi…

Hmm.. tapi kemudian saya bersyukur ketika melihat program acara lenong rumpie di RCTI awal tahun 90-an. Salah satu pemainnya Ade bimbi disitu berperan sebagai juwita, dan sering dipanggil “juwiiiiiii..”. Tahu sendirilah Ade Bimbi khan casingnya cowo bgt, berperawakan kurus, hitam legam dengan rambut kriting. Haduuuh… ilfil deh kalo saya punya nawa juwita… dan dipanggil cowo-cowo “Juwiiiiii…” hahahaha

Setelah dewasa, saya kian mengerti nama itu penting. Nama yang diberikan pasti memiliki arti yang baik. Nama juga harus cocok dengan orang yang menyandangnya. Jika tidak cocok, jangan heran kalau si anak jadi sakit-sakitan sehingga harus ganti nama dan mesti “selametan’” lagi. Selain itu, sengaja mapun tidak, nama juga mengandung harapan dan cita-cita orang tua terhadap anaknya. Selain itu, bagi yang percaya (termasuk saya tentunya) nama ternyata punya “sejarah” dan “peristiwa” tersendiri yang membawa pengaruh bagi penyandangnya di kehidupan serta pada nasib nya.

Kini saya amat bersyukur dan sangat berterimakasih pada ortu terutama bapak saya, karena telah memberi saya nama yang indah, tidak pasaran dan memiliki arti yang baik. Nama depan saya, sama dengan nama depan orang-orang beken alias seleb. Kalau waktu kecil, saya cuma tahu bintang film Sophia lorens, sekarang ini sudah lumayan banyak seleb dengan nama depan “Sophia”, dari Sophie Marceu, Sophia latjuba sampai Sophie Navita…yaa… itung-itung numpang beken deh.. hehehe…

Nama tengah saya lain lagi. Bapak saya mengambil dari salah satu nama ayat atau surat di kitab Suci Alqur’an yang artinya Petir. Beberapa orang India, banyak menggunakan nama ini sebagai nama mereka. What a beautiful combination name. Thanks bapak..!

Sekarang ini, jika ada yang mendengar nama saya, pasti mengernyitkan keningnya “orang mana sih?” hmmm… orang mana ngga pentinglah. Yang penting : ini lho saya!!